Selasa, 22 Mei 2012

IDDsquare sebagai 10 Best Pre-wed Photographer!

Pada awal bulan ini, IDDsquare mendapatkan kejutan yang sangat menyenangkan dan tak pernah kami bayangkan sebelumnya. Kami masuk ke dalam kategori 10 Best Pre-wed Photographer versi High End Magz May Issue: 101 Wedding Inspiration! WOW! :DD

Kami sangat takjub dengan prestasi ini. Mengapa? Karena High End Magz adalah majalah fashion kelas atas Indonesia yang setingkat dengan majalah Harper's Bazaar di luar negeri yang memiliki prestise tersendiri.



Foto kami yang dipilih oleh editor untuk ditampilkan di High End Magz bulan Mei adalah foto pre-wed dari Refi-Jamal yang menikah pada tahun kemarin.


Bahkan kami pun disandingkan dengan theuppermost yang merupakan inspirasi bagi IDDsquare. Hal ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan bagi kami. Semoga kedepannya kami terus berkarya dan bisa menjadi lebih baik lagi! Amin! Thank You All! :)

Sabtu, 25 Februari 2012

DANBO!!!



Danbo! Ya, danbo.. Mungkin bagi beberapa di antara kamu nama ini sudah tidak cukup asing, karena boneka yang satu ini merupakan "teman" bagi pecinta fotografi. Mengapa? Apabila kamu memperhatikan dengan seksama, boneka ini terlihat hidup dan memiliki perasaan (terutama terlihat galau). Oleh karena itu banyak fotografer yang memilikinya karena selain desainnya yang lucu, danbo pun dapat membuat kamu kreatif dengan membayangkan visi tentang danbo yang ada dalam pikiranmu.
Sebelum mengupas lebih jauh tentang boneka satu inisial, mari tengok asal usulnya!
DANBO adalah kependekan dari Danboard, Danbo sebenarnya diambil dari bahasa jepang "danboru", yang berarti kardus. Danboard atau sering disebut Danbo adalah sebuah tokoh fiksi dari sebuah manga yang berjudul Yotsuba&!(dibacanya yotsubato!) yang dikarang oleh Azuma Kiyohiko. Yotsuba&! adalah serial manga komedi yang dikarang oleh Kiyohiko Azuma. Komik ini menceritakan bocah kecil yang bernama Yotsuba yang belajar tentang lingkungan di sekelilingnya yang dibimbing oleh ayah, tetangga dan teman-temannya. Yotsuba%! mempunyai arti "Yotsuba dan" yang seperti pada judul tiap chapternya, yang kebanyakan berjudul "Yotsuba dan sesuatu". Di salah satu chapter, diceritakan kalo si Yotsuba ini pergi ke kamar kakaknya yang sedang ngerjain proyek waktu senggangnya. Nah, selanjutnya Yotsuba ini ketemu ama temen kakaknya yang sedang pake baju robot dari kardus.

Nah, bentuk boneka Danbo ini sangat unik, yaitu action figure dengan penampilan seperti manusia dengan ukuran mini 7 cm dan 13 cm. Siapa pun pasti akan merasa gemas ketika melihat si Danbo ini. Bagaimana tidak, Danbo dapat digerakkan secara manual dan dibentuk dengan berbagai macam gaya unik. Perusahaan yang membuatnya menggunakan teknologi tinggi di setiap persendian boneka ini sehingga membuatnya mampu bergerak luwes. Ekspresi dari si kardus imut ini menjadi daya tarik utama. Danbo sendiri di jepang dijual dengan harga mulai dari 5000 yen atau sekitar Rp. 500.000 rupiah per bijinya. Di Indonesia sendiri kurang lebih harganya mencapai bisa mencapai harga di atas apabila barang sedang jarang. Ada beberapa tipe danbo yang saya tahu dan dijual di pasaran:
1. Danbo amazon.co.jp : ini adalah tipe danbo yang paling umum dan banyak ditemui.
2. Danbo polos: tipe ini cukup umum dan harganya lebih mahal dari tipe sebelumnya.
3. Danbo 7-eleven: tipe ini merupakan tipe danbo yang langka diburu oleh para kolektor, harganya bisa selangit!
Beberapa contoh foto di atas adalah foto hasil saya sendiri, mungkin kamu bisa mendapatkan inspirasi darinya dan menciptakan momen danbo sendiri yang ada dalam pikiranmu.. Untuk contoh lain, silahkan cek ke web kami di http://iddsquare.com :D
Untuk membelinya kamu bisa cek FJB di kaskus dan cari menggunakan keyword danbo, karena saya sendiri mendapatkannya disana. Have a great imagination and happy hunting for danbo! :)

Sabtu, 18 Februari 2012

10 Tips Dasar Untuk Menghasilkan Foto Yang Lebih Baik (Part 2)

Apakah kamu sudah mengikuti 5 tips yang telah saya tulis sebelumnya? Bagaimana pendapat kalian? Kali ini saya akan melanjutkan 10 tips dasar untuk menghasilkan foto yang lebih baik. Berikut lanjutannya:

6. Memahami Exposure Triangle (Segitiga Eksposur)

Mungkin kamu sudah tidak asing dengan istilah ini karena segitiga eksposur adalah dasar dari pengambilan gambar dari sebuah kamera (terutama kamera semi-pro dan DSLR)

Berikut adalah ringkasan singkat dari 3 bagian eksposur kamera Anda:

ISO: hal ini menentukan seberapa besar tingkat "sensitivitas terhadap cahaya" kamera kamu. Jumlah ISO yang lebih tinggi berarti kamera akan lebih sensitif sehingga kamu dapat menggunakan shutter speed (kecepatan rana) yang lebih cepat atau aperture yang lebih kecil (F yang lebih besar), tetapi juga semakin tinggi jumlah ISO yang kamu pakai akan membuat hasil foto semakin kasar degan munculnya noise pada gambar.

Shutter Speed: hal ini menetapkan berapa lama rana kamera akan tetap terbuka, dan membiarkan cahaya masuk ke sensor kameramu. Kecepatan rana yang lebih lambat akan menghasilkan gambar blur jika subjek di gambar kamu bergerak, tetapi rana membiarkan cahaya jauh lebih memungkinkan untuk menggunakan ISO yang lebih rendah atau bukaan yang lebih kecil. Kecepatan rana yang lebih cepat dapat "menghentikan waktu" (freeze) dan membuat objek yang bergerak cepat akan tampak berhenti, tetapi rana membuat cahaya yang masuk menjadi lebih sedikitt, sehingga kamu akan perlu mengimbanginya dengan bukaan yang lebih besar atau ISO yang lebih tinggi.


Aperture: "aperture" pada lensamu berfungsi seperti iris mata manusia - dapat dibuka sangat besar untuk membiarkan banyak cahaya masuk, atau dapat dibuka hanya sedikit untuk membiarkan sedikit jumlah cahaya yang masukSeperti yang saya bahas di atas, aperture yang lebar akan menghasilkan kedalaman fokus yang tipis, sedangkan aperture yang lebih kecil akan menghasilkan gambar yang jauh lebih fokus. 

Jelas bahwa ISO, shutter speed, dan aperture semua saling mempengaruhi. Jika kamu membuka aperture, kamu akan perlu untuk mempercepat rana atau menggunakan ISO yang lebih rendah. Jika Anda mengubah ISO, Anda harus menyesuaikan baik rana atau aperture (atau mungkin keduanya) untuk mengkompensasi cahaya agar mendapatkan eksposur yang tepat.  Setelah kamu menguasai segitiga eksposur, kamu dapat memanfaatkan bagian-bagian dari segitiga untuk lebih akurat menangkap apa yang kamu lihat. 

7. Mode P pada kamera anda bukan untuk profesional
Jadi kamu pergi dan mengeluarkan banyak uang untuk membeli kamera yang sangat mahal - yang kamu pikir akan membuat fotomu langsung setara profesional, kan? Yah, saya minta maaf untuk mengatakan itu tapi tidak mungkin. Sebuah kamera mahal di tangan seorang amatiran masih akan menghasilkan gambar yang amatir.  Saya telah melihat dalam beberapa tahun terakhir, beberapa DSLR paling mahal memiliki pengaturan otomatis, dan beberapa pengaturan semi-otomatis, serta mode manual. Saya akan merekomendasikan kamu belajar bagaimana menggunakan pengaturan Aperture Priotrity atau mode A dan  Shutter Priority atau mode S  kemudian apabila sudah merasa cukup fasih, cobalah pindah ke Manual atau mode M. Belajar bagaimana menggunakan mode manual penuh kamera kamu akan memberikan kekuatan untuk menangkap sesuai dengan apa yang kamu lihat. Bukannya saya tidak menyarankan ada untuk memakai mode P atau Program, namun bila kamu ingin benar-benar menguasai kendali penuh terhadap kameramu, berlatihlah menggunakan mode manual.

8. Perhatikan sumber cahaya disekitarmu
Ketika Anda mengambil gambar, kamu benar-benar hanya menangkap cahaya, sehingga kamu perlu untuk dapat memperhatikan semua sumber cahaya dan memahami bagaimana mereka akan berinteraksi dengan mekanisme kameramu. Perangkap paling umum di sini adalah saat pengambilan gambar dengan posisi matahari sedikit berasa di depan kamu. Dalam situasi ini, kamu tidak dapat melihat matahari dalam viewfinder (jendela bidik) kamu, tetapi jika kamu bergerak di sekitar depan kamera, Anda akan melihat bahwa ada sinar matahari langsung mengenai elemen depan lensa Anda. Beberapa cahaya tersebar kembali ke dalam tubuh lensa dan akhirnya sampai ke sensor kamera Anda. Hal ini akan menghasilkan efek "washed out" yang tidak benar-benar terlihat melalui jendela bidik saat pengambilan gambar, tetapi akan mengganggu hasil foto kamu. 

9. Selalu cek ulang settingan kameramu
Saya ingin mengatakan bahwa "pengaturan yang buruk menghasilkan gambar yang buruk". Saya sudah banyak menghasilkan jepretan yang buruk karena mengeluarkan kamera saya keluar dari tas dan memulai menjepret pada hari yang cerah dan lupa untuk memeriksa pengaturan, yang terakhir digunakan pada hari yang mendung. Saya harus belajar dengan cara yang sulit untuk memeriksa pengaturan kamera saya sebelum saya mulai menjepret pada setiap keadaan.


10. Berlatihlah!
Kita semua telah mendengar "practice makes perfect" (sering berlatih akan membuat sempurna) - tapi saya lebih suka kata-kata "perfect practice makes perfect". Fotografi adalah sebuah bentuk seni yang membutuhkan banyak pikiran mental dimasukkan ke dalam setiap jepretan - saya akan merekomendasikan berlatih tips demi tips sebelum lompat ke satu tips lain sampai mereka semua menjadi kebiasaan dan kamu dapat dengan mudah melakukan semuanya pada saat yang sama. Apabila kamu sudah menguasai semuanya, maka kamu nanti akan mengetahui alat-alat apa yang kamu butuhkan untuk benar-benar menangkap apa yang kamu lihat.

Sekian tips dari saya pada kesempatan ini, semoga tips -tips di atas dapat bermanfaat dan membuat kalian menghasilkan foto yang lebih bagus dari sebelumnya. :)
Dari sekian tips yang says tulis, mana yang menurut kalian paling penting? Dan apa alasannya? Share pendapat kamu kotak komen yang tersedia di bawah.

Apabila kamu menyukai tips ini, tolong bantu saya untuk memberikan like pada IDDsquare Facebook Page.

Setelah kamu klik tombol like di page kami, silahkan kamu komen di wall untuk mendapatkan special offer untuk couple photoshoot yang berkonsep! Limited until the end of February! We'll be Waiting! :D

Untuk melihat contoh-contoh foto kami bisa dilihat di http://iddsquare.com dan link-link pada IDDsquare Facebook Page kami.. Terima kasih. :)

Kamis, 16 Februari 2012

10 Tips Dasar Untuk Menghasilkan Foto Yang Lebih Baik (Part 1)



Apakah kamu merasa memiliki sebuah mata yang artistik?
Kamu melihat dunia dengan cara yang unik , menarik , dan berbeda. Kamu ingin berbagi kepada dunia menggunakan visi unikmu sendiri melalui fotograf,i tetapi salah satu hambatan terbesar seorang fotografer adalah ketika mereka kembali ke komputer mereka dan memindahkan hasil foto dari kamera dan hasilnya tidak sesuai dengan visi mereka saat mengambil foto. Apakah hal ini pernah terjadi pada kamu? Saya harus menekankan bahwa berbagi tips di blog ini adalah seperti pedang bermata dua: kamu dapat menggunakannya untuk lebih tepat menggambarkan visi dalam pikiran anda ke dalam sebuah foto, atau dapat digunakan untuk mereproduksi secara akurat apa yang diamati mata kamu secara fisik. Kedua hal ini jelas sangat berbeda.

Berikut 10 tips  untuk membantu kamu menangkap apa yang sebenarnya kamu lihat : 

1. Tentukan objek utama dari sebuah foto
Apa yang mata kamu lihat begitu menarik? Apakah objek tertentu? Apakah itu posisi dari beberapa elemen dalam pandanganmu? Apakah warna yang anda lihat, atau bagaimana mereka berinteraksi? Kamu tahu apa yang menarik, jadi atur frame foto untuk menghilangkan gangguan. Ingat bahwa seseorang yang melihat gambar anda kemudian tak akan tahu tentang segala sesuatu yang tidak ada didalam frame, jadi tinggalkan cukup banyak agar imajinasi mereka seperti yang anda pikirkan. Misalnya, jika anda mengambil gambar seorang anak berlari di taman, bergeraklah ke sekitar sehingga kamu tidak mengambil background permainan sepak bola atau tempat bermain bersaing untuk mencari perhatian dalam frame, sehingga hasilnya senatural mungkin. Biarlah orang melihat hasil jepretan kamu membayangkan bahwa anak itu hanya berjalan melalui sebuah lapangan terbuka, sehingga membuat citra foto menjadi lebih kuat .

2. Selalu ingat bahwa mata kita memiliki dynamic range yang lebih bagus dibandingkan dengan kamera kita
Pernahkan kamu mengambil foto dimana kamu masih bisa melihat subjek dengan jelas dengan latar belakang cahaya yang sangat terang, kemudian saat kamu melihat hasil 'jepretan' kamu, ternyata subjeknya sangat gelap atau menjadi siluet? Dynamic range mempengaruhi bagaimana kita dapat melihat cahaya yang sangat terang dan sangat gelap pada saat yang sama. Mata manusia yang memiliki dynamic range yang sangat tinggi, memungkinkan kita untuk melihat subjek dengan jelas dalam keadaan sangat gelap  terhadap latar belakang cahaya yang sangat terang. Di sisi lain, kamera memiliki dynamic range yang jauh lebih rendah. Hal ini membuat hampir mustahil kamera untuk menangkap apa yang anda lihat, karena kita melihat jauh lebih baik dari kamera yang kita miliki.

3. Mengontrol Aperture atau Bukaan Lensa untuk menentukan DOF (Depth Of Field) 
Kebanyakan fotografer cepat mengetahui shutter speed (kecepatan rana) dan ISO, tetapi lebih sedikit tampaknya yang memahami kekuatan pengaturan aperture pada kamera mereka. Saya bisa dengan mudah mendedikasikan sebuah posting dengan topik kontrol aperture, tetapi untuk sekarang saya akan meringkasnya seperti ini: Sebuah aperture/bukaan lebar (angka F kecil) akan menghasilkan kedalaman fokus yang sangat sempit yang membuat background foto jadi blur/bokeh. Sebuah aperture yang sangat kecil (jumlah F besar) akan menghasilkan kedalaman fokus yang sangat dalam. Apa artinya? Ini berarti bahwa kamu dapat mengendalikan seberapa fokus/tidak fokus subjek serta seberapa terang non-subjek bagian-bagian dari gambar yang diambil. Pada umumnya portrait menggunakan bukaan besar (F kecil) dan landcape menggunakan bukaan kecil (F besar).

4. Komposisi yang baik dapat menguatkan dan memperkuat citra dari sebuah foto
Teknik ini mungkin akan membuat beberapa orang menggelengkan kepala, karena saya akan meminta untuk benar-benar menggerakkan kakimu sambil men'jepret'. Banyak fotografer pemula terlalu bergantung pada fakta bahwa mereka telah memiliki zoom, dan mengorbankan berbagai kemungkinan komposisi yang baik karena mereka menolak untuk menggerakkan kaki mereka untuk lebih mendekat atau menjauh dari subjek mereka. Jangan salah paham, saya mendukung kalian dalam menggunakan zoom tapi saya ingin kalian untuk memahami apa yang kalian melakukan. Ketika anda men'zoom' , kalian tidak hanya mendapatkan subjek untuk tampil lebih besar, tapi kalian juga memotong bagian dari latar belakang yang mungkin menjadi bagian dari apa yang anda inginkan untuk difoto. Kadang-kadang lebih baik untuk men'zoom' lebih jauh keluar dan menggerakkan kaki anda untuk lebih dekat ke subjek . Hal ini akan membuat subjek anda lebih besar dan juga menangkap suasana lebih banyak untuk menggambarkan lebih baik sesuai dengan yang kalian lihat. Tentu saja, begitu pula sebaliknya. Kamu dapat menggunakan zoom untuk berhati-hati memutuskan apa yang akan menjadi bagian dari background dan apa yang ingin anda perlihatkan.

5. Selalu sigap - Sebuah momen datang dan pergi dengan cepat
Saya tak bisa menghitung berapa kali dimana saya berada diposisi yang sempurna dan momen tepat, namun saya tidak membawa kamera atau batre kameranya habis atau setting yang salah. Beberapa kesempatan untuk mengabadikan sebuah momen hanya berlangsung satu atau dua detik saja, dan jika kamu tidak memiliki kamera menyala di tangan anda, serta tanpa settingan yang tepat, anda kamu akan melewatkannya dan menyesal. Ketika saya men'jepret', saya sering (seperti beberapa kali per menit) memeriksa lagi pengaturan kamera saya. Saya terus menerus menyesuaikan exposure triangle (bukaan lensa, shutter speed, ISO) yang cocok untuk apa yang saya jepret sehingga saya selalu dapat siap jika kesempatan tiba.

Apakah tips-tips ini berguna untuk kamu? Saya sangat mengharapkan komentar (baik & buruk!), jadi berikan komentar kalian dibawah!  Bagian kedua akan menyusul kemudian.. ;)

Translated and improved from improvephotography.com

Muhammad Ilham (@ilhaman)
IDDsquare Photography
CEO of Digiticon
ilhaman2001@yahoo.com
085220022355

Rabu, 15 Februari 2012

Like Our Facebook Page and Get Our Special Offer!

IDDsquare Facebook Page

Setelah kamu klik tombol like di page kami, silahkan kamu komen di wall untuk mendapatkan special offer untuk couple photoshoot yang berkonsep! Limited until the end of February! We'll be Waiting! :D

Untuk melihat contoh-contoh foto kami bisa dilihat di http://iddsquare.com dan link-link pada IDDsquare Facebook Page kami.. Terima kasih. :)

Selasa, 14 Februari 2012

Do You Remember Love?


Berhubung post pertama ini dirilis pas hari valentine, jadilah saya mengupload salah satu karya foto yang agak berwangi cinta.. wahahaha.

Jadi foto ini tuh sebenernya ini berasal dari taun 2010.. Kalau ga salah masih bulan pertama belajar foto serius (baca: ikutan les foto).. Foto benda mati ini disebut dengan "Still Life"atau foto produk..
Cincinnya sendiri dikasih sama nenek, yang ga ada angin ga ada badai tiba-tiba ngasih ni cincin.. #rejekigakemana
Berhubung saya pengen nyoba sendiri foto cincin yang berbentuk bayangan love di atas buku yang dibuka, jadilah bereksperimen buat bikin versi sendiri! hahaha.

Ok, here's the setting:
Foto ini diambil menggunakan Olympus E-PL1, kamera pertama saya.. #mendadakkangen
Settingannya sendiri klo ga salah di ISO 200, F 5.6, Shutter Speed 1/100 - 1/200 pake lensa kit pada focal length terjauh, dengan menggunakan trigger dengan satu off shoe flash (strobist) dgn power 1/4 - 1/8 diletakkan di belakang atas cincin dengan sudut kurang lebih 45-60 derajat.. Pokonya shutternya speed nya harus cukup tinggi agar mematikan cahaya di background foto.. Kalau belum berhasil mendapatkan hasil yang memuaskan, coba diatur kembali settingan kameranya, siapa tahu kamu punya settingan sendiri dan bisa dishare di komen agar membantu yang lain.. Selamat berekperimen! :D

Silahkan mengunjungi http://iddsquare.com untuk melihat contoh foto-foto still life yang lain.. :)
Apabila ada pertanyaan atau komentar silahkan menulis di kotak komen.. Thanks for reading!

-Muhammad Ilham-
IDDsquare Photography
CEO of Digiticon
ilhaman2001@yahoo.com
085220022355